Dimana semangat itu, semangat yang dulu tak pernah padam
dalam jiwaku. Apa yang telah terjadi pada diriku. Apa yang ku rasakan saat ini
benar-benar pahit. Aku tak merasakan bahagia, aku tak merasakan cinta dalam
jiwaku. Aku tak merasa bias melakukan apapun untuk hidupku. Kehidupan saatini
benar-benar tak ku inginkan. Aku butuh kehangatan dan semangat. Dari mana akan
ku dapat kan semangat dan perasaan nyaman itu. Apa aku telah jauh dan menjauh
dari NYA? Aku benar-benar tak mampu berfikir aku sadar. Aku bagaikan hidup tak
bertujuan dan tak terarah. Dosakah aku seperti ini?ini takku inginkan. Ini tak
ku harapkan. Saat-saat seperti ini benar-benar membuatku terjebak, terpuruk,
dan menghanyutkan ku dalam kemunduran. Berbenah, aku akan berbenahdan
memperbaiki imanku,.
Benarkah aku merasa kesepian karena tak ada sosok lelaki
yang mengisi hatiku? Aku ingin dia dating, tapi aku takut ini akan membuatku
tambah terpuruk. Karena kedatangan dia diwaktu yang tak tepat akan membawa
bencna untuk ku. Untuk masa depanku, dan untuk duniaku. Namun tak ku pungkiri,
aku butuh sosok itu, sosok yang memberi warna berbeda dalam hidupku. Aku ingin
menikah. Tetapiapakah dengan aku menikah masalah akan selesai, apa itu akar
permasalahan nya?? Aku kira terlalu dangkal jika aku berfikir semangatku akan
kembali dengan aku menikah.. bukan, bukan solusi.ini hanya lah sebuah pola
piker. Mungkin kah aku kurang nutrisi otak sehingga tak mampu mengoptimalkan
diri dan membawa diri dalam berbagai suasana?? Mungkin benar. Bangkit untuk
maju, pikirkan hal-hal yang membangun diri, seperti menata masa depan,
merencanakan karir, abaikan pikiran negative.
Semangat itu ada didalam kekuatan iman dan ilmu. Berbenah
memperbaiki iman dan menambah ilmu dari berbagai sisi kehidupan. Ingatlah ibu,
bapak, keluarga, semua menginginkan ku bangun, bangkit dalam kemajuan. Selalu
bersikap dinamis, berfikir positif, senantiasa membagi cinta dan senyum tanpa
harus berfikir aku kesepian karna tak ada sosok lelaki idaman.
Yakin lah ALLAH
telah menyiapkan nya untuk ku. Hanya saja saat ini waktu nya belum tepat.
Karena aku masih memiliki tanggung jawab lain yang lebih penting. Yaitu
tanggung jawab terhadap diri sendiri menyelesaikan study dan membahagiakan
orang tua. Itu lebih penting dari hanya sekedar menemukan pasangan hidup lalu menikah
dan punya anak dengan urusan study terbengkalai. Bukan kebahagiaan, tetapi
beban baru yang akan membawa pengaruh kejiwaan tersendiri, bangun karir
terlebih dahulu, dan tetap membuka diri, memperbaiki iman, menambah ilmu, lebih
terbuka dengan alam, murah senyum, menata diri menjadi pribadi yang unik seunik
manusia yang tercipta dengan karakteristik berbeda, semua karena kuasa ALLAH
SWT. Kembalikan semuanya kepadaNYA, karna DIA yang telah mengatur jalan
hidupku. Bismilah….
Salam semangat…. (^_^)